MEWASPADAI
ANCAMAN TERHADAP KEDUDUKAN NKRI DI BIDANG IDEOLOGI/POLITIK DAN CARA
MENGATASINYA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Saat ini
kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah ke kehidupan liberalisme dan
komunisme yang menekankan pada aspek kebebasan individual. Hal ini sebagai
akibat dari era globalisasi. Tidak jarang ini memengaruhi pemikiran bangsa
Indonesia yang mana membuatnya menjadi menyimpang dari pedoman hidup bangsa
Indonesia.
Ancaman di
bidang politik juga tak luput dari kehidupan bangsa Indonesia. Ancaman tersebut
dapat bersumber dari dalam ataupun luar negeri. Baik berupa intimidasi,
provokasi, blokade politik dan sebagainya yang pastinya dapat mengancam
kedudukan NKRI. Untuk itu diperlukan cara untuk mewaspadai dan mengatasi
ancaman di bidang ideologi/politik.
2.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini
adalah:
a.
Apa pengertian ancaman?
b.
Apa-apa saja ancaman dalam bidang ideologi/politik?
c.
Bagaimana cara mewaspadai dan mengatasi ancaman di
bidang ideologi/politik?
BAB
II PEMBAHASAN
1. Pengertian Ancaman
Ancaman adalah setiap usaha dan
kegiatan, baik dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
2. Ancaman di Bidang Ideologi
a.
Pengertian Ideologi
Istilah ideologi berasal
dari bahasa Yunani, terdiri dari dua kata, yaitu idea dan logi.
Idea berarti melihat(idean), sedangkan logi berasal
dari kata logos yang berarti pengetahuan atau teori. Jadi,
ideologi dapat diartikan hasil penemuan dalam pikiran yang berupa pengetahuan
atau teori. Ideologi dapat juga diartikan suatu kumpulan konsep bersistem yang
dijadikan asas, pendapat (kejadian) yang memberikan arah tujuan untuk
kelangsungan hidup.
b.
Pengertian Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ideologi
Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ideologi adalah ancaman yang dinilai mempunyai kemampuan yang
membahayakan pemikiran masyarakat suatu negara sehingga akan mengancam terhadap
dasar falsafah Negara yaitu Pancasila.
c. Contoh
Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ideologi
Dari luar negeri
Maraknya
berbagai kebudayaan dan oaham baru dari luar negeri
Adanya
campur tangan politik dari badan badan asing didalam negeri
Maraknya
media propaganda asing
Adu
domba yang dilakukan pihak asing
Pemberlakuan
aturan aturan tertentu yang dilakukan oleh pihak asing yang merugikan negara
lain
Dari dalam
negeri
Munculnya
paham paham radikal dan ekstremis dalam negeri
Munculnya
berbagai aliran sesat diIndonesia
Sikap
apatis terhadap pemerintah
Sikap
mau menang sendiri dalam masyarakat suatu negara
Kurangnya
kecintaan terhadap produk dalam negeri
Pemberontakan
PKI
Gerakan
separatis GAM diaceh, RMS dimaluku dab OPM di papua
Adanya
provokasi dari kelompok masyarakat tertentu yang dilakukan terhadap
kelompok masyarakat lainnya yang mengandung unsur SARA
d.
Contoh kasus ancaman pada bidang Ideologi
a. Pemberontakan
PKI di Madiun pada tahun 1948. Partai Komunis Indonesia (PKI) mengadakan
pemberontakan pada tanggal 30 September 1948 yang dikenal dengan Gerakan G30 S
PKI yaitu gerakan yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi
komunis.
b. Kasus yang terjadi pada salah satu penyanyi dangdut Indonesia yaitu Zakia Gotik
yang tersandung hukum karena ia menghina lambang negara Indonesia pada Selasa,
15 Maret 2016, mengatakan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia jatuh pada 32
Agustus dan menyebutkan lambang sila kelima Pancasila adalah bebek nungging.
Semua itu diucapkannya saat tampil di sebuah acara televisi nasional
3.
Ancaman
di Bidang Politik
a.
Pengertian Politik
Politik berasal dari bahasa Yunani (politicos) yang
berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara.
b.
Pengertian Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Politik
Pengertian Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Politik adalah setiap
usaha dan kegiatan baik dalam negeri maupun luar negeri yang dikategorikan
sebagai hal yang membahayakan dan memecah belah persatuan dengan mengatas
namakan politik. Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri
maupun dalam negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh
suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi,
provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi
politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara
lain.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat
berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu
pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan
kekuasaan pemerintah.
c. Contoh kasus
Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Politik
i. Politik uang (money
politics)
Kasus korupsi
yang marak terjadi pada Pemil 2014 kemaren, banyak partai politik yang
melakukan politik uang ini dengan cara konvensional yaitu dengan memberikan
sejumlah uang maupun barang.
ii.
Politik SARA
Politik sara
adalah politik yang mengeksplorasikan perbedaan agama dan etnis bahkan
ideologi. Contoh kasusnya adalah puluhan orang yang mengaku warga Lenteng
Agung, Jakarta Selatan berdemo menolak Lurah Susan dengan alasan
agama Lurah Susan yang dilantik sebagai Lurah Lenteng Agung baru-baru
ini merupakan produk kebijakan lelang lurah dari Gubernur DKI Jakarta,
Jokowi penolakan atas Lurah Susan atas alasan agama sangatlah tidak
tepat.
iii.
Politik Oligarki
Oligarki adalah
bentuk pemerintahan berikut sistem politik yang kekuasaan politiknya secara
efektif dipegang oleh satu kelompok ataupun golongan masyarakat. Baik dibedakan
menurut keluarga ataupun kekayaan. Ini merupakan pelanggaran dalam hal
demokrasi. Demokrasi ini memiliki dua dimensi.
Sebagai kasus
contohnya, berkaitan dengan kasus suap yang ditijikan kepada Ratu Atut dan
adiknya Tubagus (Wawan), yang ternyata memiliki Dinasti Politiknya sendiri,
diantaranya Kakak Tri Atut sebagai Walikota Tanggerang Selatan, Kakak Tri Atut
menjadi Walikota Serang, dan anak tirinya Hervani yang menjadi wakil bupati
Pandeglang. Hal ini menimbulkan kontroversi karena sistem politik di Banten
ridak lagi murni atas nama domokrasi.
iv. Penyerangan
batas wilayah negara
Kasus Ambalat.
Ambalat adalah blok laut yang terletak di Laut Sulawesi dan Selat Makasar di
dekat perpanjangan perbatasan darat antara Sabah Malaysia dan Kalimantan Timur.
Persoalan klaim dimulai saat adanya perjanjian Tapal Batas Kontonental
Indonesia yang ditanda tangani oleh Indonesia dan Malaysia. Namun Indonesia
akhirnya melihat hal tersebut sebagai ekspansi terhadap wilayah Indonesia dan
mengurangi kedaulatan NKRI.
Ancaman politik merupakan salah satu ancaman non milliter yang sifatnya mengancam secara tidak langsung seperti ancaman militer maupun ancaman ideologi yang notabennya memberikan ancaman pertahanan dan keamanan. Berbeda dengan ancaman militer yang dapat mengancam kedaulatan suatu negara, keberlangsungan bangsa, dan keselamatan rakyat, ancaman politik lebih memberikan ancaman pada aspek persepsi individu.
Meskipun kelihatan sepele, namun ancaman politik merupakan salah satu ancaman yang sulit dihadapi. Ancaman ini dapat memecah belah suatu anggota kelompok dalam suatu bangsa. Jika terjadi perpecahan kelompok akibat perbedaan paham politik maka lama kelamaan bangsa akan terpecah belah.
Untuk menghadapi ancaman ini, strategi indonesia dalam menghadapi ancaman politik adalah dengan memperkuat asas kebersamaan dan persatuan yang telah dirumuskan dalam perundang undangan (UUD 1945). Hal ini juga ditegaskan dalam sila ke-3 pancasila yang berbunyi "Persatuan Indonesia". Kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan agar Indonesia tidak terpecah belah juga sangat diperlukan agar strategi menghadapi ancaman politik ini dapat berjalan dengan baik.
Ancaman non militer pada dasarnya memang dapat
mengganggu stabilitas suatu negara. Untuk melancarkan strategi Indonesia
menghadapi ancaman politik yang umumnya berasal dari dalam Negeri dapat
dilakukan dengan cara dibawah ini:
a. Strategi dengan pendekatan dari dalam
Strategi pendekatan dari dalam adalah dengan melakukan penataan beserta pembangunan suatu sistem politik Negara yang dinamis dan sehat didalam kerangka negara yang bersifat deokratis (menghargai perbedaan dan kebhinekaan yang terdapat di Indonesia). Dengan menerapkan strategi ini diharapkan dapat tercipta suatu stabilitas sistem politik dalam negeri secara dinamis dan berdampak baik sebagai penangkal perpecahan.
Selain itu penguatan penguatan di berbagai lembaga negara juga dapat menjadi pilar penopang kesuksesan strategi dan upaya ini. Lembaga negara yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme akan mewujudkan terbentuknya pemerintah negara yang sehat dan kokoh seperti yang telah dicantumkan dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD 1945)..
Lembaga legislatif yang mengalami penguatan dari segi kualitas dan profesionalitas akan membawa Negara Indonesia menuju negara yang tertib, adil dan makmur. Dengan lembaga legislatif yang profesional maka akan tercipta produk produk perundang undangan berkualitas demi kepentingan rakyat. Selain itu, lembaga legislatif juga memegang fungsi kontrol terhadap suatu penyelenggaraan pemerintahan sebuah Negara. Hal ini harus dilaksanakan dengan landasan untuk kepentingan Negara dan bangsa bukan atas dasar kepentingan individu maupun golongan tertentu.
Penguatan antar partai politik juga sangat penting dalam hal ini, karena penguatan partai politik memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat sebagai subyek pembangunan nasional dan subyek politik. Hal ini harus dilandasi oleh asas gotong royong dan kejujuran antar partai politik.
a. Strategi dengan pendekatan dari dalam
Strategi pendekatan dari dalam adalah dengan melakukan penataan beserta pembangunan suatu sistem politik Negara yang dinamis dan sehat didalam kerangka negara yang bersifat deokratis (menghargai perbedaan dan kebhinekaan yang terdapat di Indonesia). Dengan menerapkan strategi ini diharapkan dapat tercipta suatu stabilitas sistem politik dalam negeri secara dinamis dan berdampak baik sebagai penangkal perpecahan.
Selain itu penguatan penguatan di berbagai lembaga negara juga dapat menjadi pilar penopang kesuksesan strategi dan upaya ini. Lembaga negara yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme akan mewujudkan terbentuknya pemerintah negara yang sehat dan kokoh seperti yang telah dicantumkan dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD 1945)..
Lembaga legislatif yang mengalami penguatan dari segi kualitas dan profesionalitas akan membawa Negara Indonesia menuju negara yang tertib, adil dan makmur. Dengan lembaga legislatif yang profesional maka akan tercipta produk produk perundang undangan berkualitas demi kepentingan rakyat. Selain itu, lembaga legislatif juga memegang fungsi kontrol terhadap suatu penyelenggaraan pemerintahan sebuah Negara. Hal ini harus dilaksanakan dengan landasan untuk kepentingan Negara dan bangsa bukan atas dasar kepentingan individu maupun golongan tertentu.
Penguatan antar partai politik juga sangat penting dalam hal ini, karena penguatan partai politik memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat sebagai subyek pembangunan nasional dan subyek politik. Hal ini harus dilandasi oleh asas gotong royong dan kejujuran antar partai politik.
b. Strategi dengan pendekatan dari luar
Upaya Indonesia menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari luar bermaksud mengusahakan upaya dan strategi diplomatik dengan melakukan pedekatan pendekatan politik luar negeri yang bertujuan membangun sebuah kerja sama antar Negara. Upaya ini dapat meningkatkan rasa saling percaya antae Negara dan mencegah terjadinya konflik antar Negara. Pendekatan dari luar dapat dibagi menjadi beberapa lingkup berdasarkan skalanya.
Lingkup internal:
Lingkup internal mencakup pembangunan, penciptaan dan pembangunan dalam Negeri secara stabil yang diimbangi dengan adanya upaya peningkatan sekaligus perbaikan keadaan ekonomi yang kuat.
Lingkup regional:
Lingkup regional mencakup aktivitas diplomasi dan politik indonesia yang mengarah pada peran serta dalam membangun maupun meningkatkan kerjasama antar negara dengan menumbuhkan asas saling percaya dan saling menghargai.
Lingkup supraregional:
Lingkup supraregional merupakan lingkup yang lebih besar dari regional. Sebagai contoh adalah ASEAN yang terdiri dari 10 Negara Asia tenggara yang secara bersama sama membangun sebuah hubungan bilateral secara harmonis dalam mewujudkan sebuah kerjasama konkret. Dalam rangka menyongsong ASEAN ini peran serta politik Indonesia diharuskan untuk mampu membangun sebuah hubungan kerja sama dengan tetap memberikan jaminan atas keutuhan dan kedaulatan Negara.
Lingkup global:
Dalam lingkup global, Strategi politik luar negeri harus dapat dilaksanakan secara maksimal untuk memperjuangkan kepentingan dalam lingkup nasional melalui bergabungnya Indonesia sebagai salah satu anggota PBB, Negara yang netral (non-blok), Negara yang tergabung dalam konferensi Islam dunia, dan merangkap sebagai anggota regional ASEAN. Peran serta doplomasi luar negeri ini diharuskan untk mampu mengidentifikasi adanya potensi ancaman yang dapat mengancam ideologi maupun keutuhan Negara. Untuk itu, maka diperlukan adanya strategi membangun pertahanan militer dan non militer di Indonesia.
Upaya Indonesia menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari luar bermaksud mengusahakan upaya dan strategi diplomatik dengan melakukan pedekatan pendekatan politik luar negeri yang bertujuan membangun sebuah kerja sama antar Negara. Upaya ini dapat meningkatkan rasa saling percaya antae Negara dan mencegah terjadinya konflik antar Negara. Pendekatan dari luar dapat dibagi menjadi beberapa lingkup berdasarkan skalanya.
Lingkup internal:
Lingkup internal mencakup pembangunan, penciptaan dan pembangunan dalam Negeri secara stabil yang diimbangi dengan adanya upaya peningkatan sekaligus perbaikan keadaan ekonomi yang kuat.
Lingkup regional:
Lingkup regional mencakup aktivitas diplomasi dan politik indonesia yang mengarah pada peran serta dalam membangun maupun meningkatkan kerjasama antar negara dengan menumbuhkan asas saling percaya dan saling menghargai.
Lingkup supraregional:
Lingkup supraregional merupakan lingkup yang lebih besar dari regional. Sebagai contoh adalah ASEAN yang terdiri dari 10 Negara Asia tenggara yang secara bersama sama membangun sebuah hubungan bilateral secara harmonis dalam mewujudkan sebuah kerjasama konkret. Dalam rangka menyongsong ASEAN ini peran serta politik Indonesia diharuskan untuk mampu membangun sebuah hubungan kerja sama dengan tetap memberikan jaminan atas keutuhan dan kedaulatan Negara.
Lingkup global:
Dalam lingkup global, Strategi politik luar negeri harus dapat dilaksanakan secara maksimal untuk memperjuangkan kepentingan dalam lingkup nasional melalui bergabungnya Indonesia sebagai salah satu anggota PBB, Negara yang netral (non-blok), Negara yang tergabung dalam konferensi Islam dunia, dan merangkap sebagai anggota regional ASEAN. Peran serta doplomasi luar negeri ini diharuskan untk mampu mengidentifikasi adanya potensi ancaman yang dapat mengancam ideologi maupun keutuhan Negara. Untuk itu, maka diperlukan adanya strategi membangun pertahanan militer dan non militer di Indonesia.
Ancaman ideologi sangat erat
kaitannya dengan rasa nasionalisme yang dimiliki suatu bangsa. Hal ini telah
ditegaskan kembali dalam pembukaan undang undang dasar negara republik
indonesia tahun 1945. Ancaman ideologi merupakan suatu ancaman yang sangat
berbahaya karena dapat menyebabkan lunturnya rasa nasionalisme dan bersifat memecah
belah kesatuan bangsa.
Sebagai upaya untuk menghadapi ancaman ideologi yang
dilakukan bangsa indonesia adalah sebagai berikut:
1.
Menumbuhkan rasa
nasionalisme pada generasi muda melalui
pembelajaran kewarganegaraan (PKN).
2.
Menerapkan paham pancasila
dalam segala aktivitas berbangsa dan bernegara.
3.
Ikut serta
membela dan menjaga keutuhan bangsa dan negara.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Ancaman di
bidang ideologi dan politik tidak boleh luput lagi dari perhatian pemerintah.
Hal ini dikarenakan bentuk ancaman ini dapat merombak tatanan kehidupan bangsa
Indonesia tentunya. Untuk itu perlu dilakukan suatu strategi untuk mewaspadai
dan mengatasinya, terutama dengan menjunjung tinggi nilai pancasila dan
menanamkan rasa nasionalisme dalam diri kita, bangsa Indonesia.
2.
Saran
Adapun
saran berdasarkan makalah ini adalah:
a.
Agar pembaca lebih meningkatkan rasa
nasionalisme dalam diri masing masing.
b.
Agar pembaca lebih menjunjung tinggi
nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila untuk bisa mewaspadai ancaman di
bidang ideologi/politik.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar